Oktober ke-21
Ada saat dimana butuh kesendirian untuk melepas duka,
pengajaran hal yang belum diketahui memang menarik tapi kadang padanya ada air
mata yang bahkan sampai berhari-hari tak mampu dihapus. Haruskah menguras air
mata agar tak dapat menangis lagi? Tapi,
hidup tidak sesulit itu, jadikan duka sebagai konsumsi pribadi dan Tuhan. Jika
memerlukan seseorang, oke boleh lah. Di dunia ini kamu tidak sendiri, ada
mereka, sahabat, orang tua yang mengharap bahagiamu selalu. Hidup ini tak
selamanya berisi lakon dengan kisah tragedi, sayang. Kadang kita harus menjadi
dalang sendiri untuk mengusir duka meski ada dalang yang lebih hebat.
Sekarang, bagaimana meletakkan waktu agar lebih bermakna?
Tips sederhana, “going the extra miles” atau berjuang di atas rata-rata. Ketika
mereka berduka hanya menangis dan membuang waktu dengan percuma maka hal yang
demikian jangan dilakukan. Tindakan demikian hanya akan membuang waktu sedang
duka tak akan hilang jika hanya dengan hanya langkah yang seperti itu. Coba
usir duka dengan berusaha senantiasa untuk tersenyum, katakan bahwa duka ini
adalah awal bahagia. Lampiaskan pada hal lain seperti membaca, menulis, dan
jalan-jalan. Melihat hal lain, membuka mata bahwa ada yang lebih berduka dari
kita. Mantra “going the extra miles” adalah mantra yang luar biasa, jika
seseorang berjalan kita harus berlari
cepat, jika orang lain tidur kita berimajinasi untuk sebuah karya dab belajar,
jika orang lain belajar maka kita harus belajar dua kali lipat darinya. Apabila
mampu untuk hal demikian lihat saja hasil akhirnya, sebab proses tidak akan
pernah berbohong.
Komentar
Posting Komentar