PUISI



Per(empu)an  Malam

Malam sepenggal sepi dipelukan Wonokromo
Rel-rel berteriak hendak dicumbui
Tiada kuhirau, raungan tanpa kasih
Ia serupa mereka; pemeras tawa
Pemutus bahagia
Pemberi keping bernilai penuh duka

Guru kemunafikan!
Di bumi itu tersebar duka
Tawa dalam derita per(empu)an
Malam tiada henti menggerayangi raga
Konspirasi para tuan bermata keranjang
Penikmat tubuh tanpa daya
Dan malam , bersorak atas luka
Ya, luka dan airmata per(empu)an malam

Bangkalan, 11 Oktober 2016

Komentar

Postingan Populer