CAHAYA CINTA 2 BENUA





JUDUL NOVEL    : CAHAYA CINTA 2 BENUA
PENULIS               : PUPUT ANDALUSI, DKK.
PENERBIT            : PENA HOUSE, BLORA  JAWA TENGAH
ISI                          : 103 HALAMAN
TAHUN TERBIT   : 2016
               
                “bagaimana letak ridhallah fii ridha walidain jika kini mereka menyebut Tuhan dengan cara berbeda?”
Laura, dara 17 tahun yang berusaha menemukan jati diri, disusuri dua benua untuk menyusun kepingan puzzle hidupnya. Sepak terjang langit London, menyimpang banyak rahasia termasuk sebuah surat yang pada akhirnya mampu membawa langkahnya menuju Negeri Khatulistiwa, namun takdir berkata lain saat ia sampai disana.
Keyakinan yang mengakar sejak kecil mulai retak, bahkan hancur. Muncul benih-benih mensucikan di balik tembok aqidah. Jalinan asmara dengan pria yang sangat kental dengan budaya barat, dan cinta diam seorang pemuda timur padanya. Keduanya mencintai dengan cara yang sangat berbeda. Pada siapa hatinya akan berlabuh?, serta berhasilkah ia menyusun puzzle dan membongkar rahasia yang terselubung dalam kehidupannya selama tujuh belah tahun tersimpan rapi?.
                Novel ini karangan delapan orang yang berasal dari daerah berbeda, dan latar belakang, bahkan usia yang berbeda. Ada yang berprofesi ibu rumah tangga, pelajar, guru, penulis, dan lain-lain. Diterbitkan pada, Februari 2016 dan merupakan edisi pertama.
Novel ini  bernuansa religi, dan asmara. Jalan cerita mampu membuat pembaca untuk terus mengikutinya dari halaman ke halaman berikutnya serta jalan cerita yang menjebak sehingga menjadikan sebuah ending menjadi tidak terduga. Para penulisnya menggunakan latar yang sesuai dengan judul yang membuat teka-teki, yakni London – Indonesia. Bahasa yang digunakan mudah dimengerti, meski beberapa menggunakan bahasa Inggris namun hal itu untuk menyesuaikan dengan latar, alur tidak rumit dan mudah dipahami kemana arah jalan cerita, novel ini dapat menginspirasi banyak pihak, termasuk para penulis, bahwasannya sebuah novel dapat ditulis bersama beberapa orang tanpa harus memotong dan memisah jalan cerita keseluruhan. Hal ini bisa menjadi terobosan baru dalam dunia kepenulisan dan perlu dipelajari.
Namun, dari segi fisik novel ini penulisan hurufnya terlalu kecil, spasi antar baris tidak begitu longgar seperti novel pada umumnya, dan beberapa kata tidak dapat dibaca. Akan tetapi, secara keseluruhan isi novel ini layak dibaca dan dapat dijadikan bahan pelajaran bagi remaja saat ini agar tidak mudah putus asa, dan tidak pernah mengingkari sebuah kebenaran. Selain itu, bagi orang tua, setidaknya memahami jiwa anaknya sehingga dalam bertindak tidak mengedepankan ego semata. Novel ini merupakan sebuah karya yang patut dihargai sebab tidak mudah menyatukan beberapa ide dari pemikiran yang berbeda sehingga didapat keseluruhan cerita yang runtut dan mudah dimengerti.

Bangkalan, 2016
               

Komentar

Postingan Populer