RESENSI BUMI MANUSIA
RESENSI
BUMI MANUSIA
Judul Novel :
Bumi Manusia
Penulis :
Pramoedya Ananta Toer
Penerbit :
Lentera Dipantara, Jakarta Timur
Isi :
535 halaman
Tahun Terbit :
2011 cetakan ke-17
“Hidup
bisa memberi segala hal pada setiap orang yang tahu dan pandai menerima”
Bermain-main
pada dunia yang belum diketahui sebelumnya, apa yang akan terjadi ke depannya,
sungguh tak tahu.
Bumi
manusia, buku pertama dari “Tetralogi Pulau Buru”. Perjalanan seorang anak
manusia berdarah pribumi dengan seluk beluk Eropa yang bermula dari dunia
pendidikan hingga menuju dunia pyloghinik sang ratu, Annelies Mellema. Disisi
lain, Annelies, gadis bayi mamun memiliki ketangguhan dalam bekerja, lemah
dalam perihal cinta, bergantung dengan seseorang yang ia cintai.
Perjuangan
luar biasa dilakukan Minke untuk mendapatkan Annelies, banyak rintangan tapi
berhasil ditakhlukkan, bersama guru pribadi, Nyai Ontosoroh yang mengajarkan
banyak hal tentang kehidupan. Suatu ketika surat dari Pengadilan Putih membawa
sang isteri menuju negeri jauh, entah sampai kapan atau bahkan selamanya.
Tiap
peristiwa disampaikan melalui deskripsi tetapi ada beberapa yang dijelaskan
secara langsung dari sang tokoh. Banyak tokoh-tokoh yang terlibat, pembaca
harus memahami masing-masing karakter tokoh, nama-nama yang hampir mirip
sehingga rawan kesalahpahaman.
Setelah
edisi pertama, ada rasa ingin segera melanjutkan buku kedua. Bahasa yang
sederhana namun tidak membosankan serta alur yang digunakan mampu membuat
pembaca untuk mengikuti jalan cerita.
Banyak
hal yang dipelajari dari buku ini, kepribadian bangsa berkulit putih, sebuah
perjuangan, banyak kisah sejarah, layak dibaca semua kalangan, perjuangan yang
tidak kenal lelah, melawanlah meski melalui lisan.
Bangkalan,
3 Oktober 2016

Komentar
Posting Komentar