Anak Emas dari Segala Zaman

Dimana kebebasan diperjuangkan di sana pula pertentangan terjadi, seperti halnya peristiwa 10 November silam. Banyak jiwa yang menjadi korban untuk sebuah kebahagiaan, tapi ternyata setelah itu kebahagiaan belum menemukan tempat yang tepat. Peran para pahlawan tidak bisa dipisahkan dari peristiwa bersejarah tersebut, namun dimana sisa kejayaan silam saat ini? Serupa dongeng yang hanya menceritakan kegagahan dan kekuatan dalam memenangkan kebenaran saja, setelah itu tinggalah jejak  belaka. Setiap orang berusaha merebut kebahagiaan dengan cara-cara tersendiri dan kebebasan yang tak ingin diganggu gugat.
Kebebasan selalu menjadi rebutan banyak pihak, entah bagi mereka yang benar atau salah, pastinya ia adalah permata yang setiap orang ingin memilikinya. Dengan kebebasan dapat bertindak segala hal. Kini, atas nama kebebasanlah seseorang mengaku menjadi pahlawan dengan alibi memperjuangkan mereka yang tertindas. Dia yang lebih kuat dan berpihak pada kebenaran adalah pahlawan, seperti itu kiranya definisi pahlawan saat ini tanpa peduli apakah ia tulus atau hanya berpura-pura.
Kebahagiaan menjadi ajang perlombaan yang harus dicapai, tapi sayang tak semua orang bisa meraih itu. Jangankan menggapainya, berjalanpun masih tertatih dan berpangku pada bualan yang tiada bukti, hanya janji-janji muluk ibarat oase yang tengah ditunggu diantara terik dan ganasnya kehidupan gurun.  Sungguh ironis, saat ini manusia dikelilingi kebahagiaan namun tak semudah yang dipikir untuk bisa merasakan sebuah kebahagiaan. Memang standar bahagia tiap orang berbeda, tapi diantara semuanya yang menjadi pokok adalah ketika ia mampu keluar dari zona sulit. Tapi, sungguh kasihan mereka yang bersusah payah memperjuangkan itu namun pada akhirnya kalah dengan mereka dari kelompok lain yang hanya pandai berkoar tanpa ada bukti tindakan dan usaha yang keras.
Kebebasan dan kebahagiaan ibarat anak mas dari setiap zaman, dimuliakan, diperebutkan, dan jika sudah berhasil dimiliki akan dilindungi dan tak ada orang lain yang boleh mengusiknya. Tak mudah mendapatkan itu, harus melalui proses yang sangat panjang dan melelahkan meskipun ada beberapa yang dengan mudah dapat memperolehnya.