Dunia Lain dari Kehidupan


Bagaimana jika kita terlahir kemudian hidup dalam rahim kemewahan seperti mereka yang hidupnya seperti raja? Atau bagaimana juga jika kita hidup dalam istana kemiskinan?
Pada dasarnya semua manusia menginginkan hidup bebas tanpa ada tekanan dari pihak manapun, namun apa daya jika keadaan memaksa untuk menjadi budak perintah seseorang?
Banyak keindahan yang tak terjamah tangan-tangan kecil tanpa daya, mereka hanya tahu bahwa bahagia adalah duka, sedangkan duka adalah bahagia yang tertunda. Kedukaan teramat itu terbungkus  dalam keindahan tawa yang hanya dibuat-buat tanpa ketulusan, hanya sebagai pelipur jiwa yang terluka. Itulah kehidupan mereka yang menjadi budak kedukaan dan hanya menunggu bahagia datang menghampiri.
Berbeda dengan mereka yang berkuasa, hanya berpikir pandangan ke depan untuk menjadikan semua lebih indah tanpa peduli harus mengorbankan kebahagiaan orang lain. Menukar air mata, kebahagiaan mereka yang lemah demi kebahagiaan pribadi.

Tapi, uraian ini tidak untuk berpihak pada salah satu diantara mereka, yang berkuasa ataukah yang diperbudak. Hidup ini adalah sebaik-baik tempat untuk belajar, berusaha berbaur dengan mereka yang berasal dari berbagai lapisan. Mencoba merasakan apa yang mereka rasa, tidak membedakan seseorang dari kelas sosial, rupa, dan hal lainnya sebab dari mereka kita bisa belajar banyak hal. Perjuangan hidup, empati, toleransi, sehingga kita dapat menciptakan motivasi-motivasi hidup kemudian dapat disebarkan kepada orang lain, selain bermanfaat bagi diri sendiri juga bermanfaat untuk orang lain, bukan?
Jadikan semua orang sebagai guru kehidupan yang dapat diambil ilmunya dan memberi banyak pelajaran kehidupan karena pelajaran tidak hanya didapat dari bangku formal saja. Jika kita mau membuka sedikit mata dan hati akan ada hal luar biasa yang bisa dilihat dan semua orang tidak bisa melihatnya. Semakin sering melihat, mengamati, dan berbaur dengan banyak orang dari lapisan yang berbeda kita akan semakin tahu banyak hal yang sangat berarti.
Menyisakan sedikit ruang dalam hati untuk menampung cerita mereka. Menjadi teman dan pendengar yang baik. Kebahagiaan yang teramat dalam hidup tidak akan lepas dari beratnya kehidupan, namun beratnya hidup yang dijalani menjadikan sebuah pribadi lebih kuat, dewasa, yang terpenting adalah pemikiran yang mampu mendobrak semangat, mengusir duka dengan hal yang lebih bermakna karena hidup ini kita yang menentukan kemana akan melangkah. Tidak merasa puas menjadi apa yang seperti saat ini, harus menjadi lebih baik lagi.
Memandang segala hal sebagai ilmu, pikiran positif, dan semuanya harus dipelajari kelak akan menemukan hal yang belum pernah ditemui sebelumnya.


Bangkalan, 22 Oktober 2016

Komentar

Postingan Populer