Kebebasan adalah keterbatasan?



Mereka yang bebas, melangkah dengan kemauan sendiri,  dengan langkah sendiri, dan diatas kaki sendiri, dinamis, berpikir cepat, merdeka, mereka harus diperjuangkan. (Pramoedya).
Kebebasan memang selalu menjadi idaman setiap orang, dengan kebebasan seseorang bisa menjadi seperti apa yang diinginkan. Terbang dengan kegagahan seperti elang atau berjalan penuh kehati-hatian dengan setiap perlindungan pada tiap jengkal tanah yang dipijak seperti kura-kura. Bagaimana dengan ungkapan Pramoedya di atas? Apakah hanya mereka saja yang patut diperjuangkan? Bagaimana nasib mereka yang tertindas sejak dulu bahkan hingga kini? Apakah mereka dibiarkan dalam keterpurukan menjadi budak yang hanya menunggu kapan datangnya kebebasan dan  kemerdekaan?
Kebebasan! Mendengarnya akan meningkatkan gairah semangat, dimana langkah seperti benar-benar memiliki tujuan pasti yang dengan mudah dapat dicapai. Tapi, kebebasan tidak semudah dan seindah seperti yang kita lihat pada mereka yang sudah berhasil mendapatkan, kawan. Kebebasan menjadi pelicin telapak kaki ketika melangkah? Baik, itu tidak salah. Perlu diingat, pelicin tak selamanya memudahkan kadangkala ia juga membahayakan jika tidak hati-hati ketika menggunakan, terpeleset, jatuh, pincang, bahkan lumpuh adalah kemungkinan yang menjadi imbalan. Semakin bebas seseorang semakin ia menemui banyak iblis penggoda dan batasan tiap langkahnya. Kebebasan bukan sebuah tujuan melainkan jalan menemukan batasan
Semakin pusing, bukan? Kebebasan dan batasan, bukankah jika bebas ya bebas tanpa ada batasan. Pernyataan bahwa kebebasan adalah tujuan yang tiada akhirnya itu salah, justru kebebasan adalah titik awal batasan itu dimulai.
Ambilah contoh saat ini kita mengembara di ranah orang, kita bebas dari pengawasan orang tua, jika di rumah tidak boleh keluar malam melebihi pukul 21.00 di sini tidak ada yang melarang, toh orang tua juga tidak tahu. Kita bebas mau berpikir seperti apa bahkan bertindak seperti apa. Tapi, semakin bebas kita akan merasakan bahwa kita berada dalam kekangan, ada batas yang tidak boleh dilalui dan kita sendiri yang tahu dan menentukan dimana dan sampai sejauh mana batasan itu ada. Kebebasan itu membingungkan dikatakan ada memang ada, tapi di sisi lain ia juga tidak ada sebab adanya sebuah batasan. Kebebasan ibarat cabe-cabean, menarik, merayu, dapat dirasakan tapi dengan seenaknya ia berjalan di jalannya sendiri.
Ketika dalam langkah penuh kebebasan akan menemukan titik di mana langkah itu berhenti, disitu kebanyakan orang mengatakan tujuan telah sampai padahal itu adalah titik batas yang telah kita temukan.

Kebebasan menari di ambang pintu batasan yang telah dicapai, mereka tak bisa dipisahkan dan tujuan itu sendiri adalah anak dari mereka. Jika demikian, apa bedanya kebebasan dan keterbatasan? Setiap orang memiliki pendapat dan dapat menyimpulkan sendiri bagaimana kebebasan dan keterbatasan.

Komentar

Postingan Populer