Surga Wanita yang Diabaikan
Surga seorang istri ada pada suami.
Begitulah kalimat yang sudah populer di kalangan masyarakat.
Namun sepertinya hal itu tak begitu diperhatikan bagi mereka yang berada di pelosok sedang pemikiran masih kolot. Mengapa saya berargumen demikian?
Buktinya, seringkali kasus di desa saya seorang istri mencampakkan suaminya. Kebanyakan dari mereka sudah berusia senja akan tetapi, tak jarang juga masih mudah bertindak demikian.
Apa yang menjadi kasus? Sepele saja, misalnya yang dulu kaya namun tiba-tiba berubah miskin sebab terlilit hutang atau harta yang dibuat foya-foya.
Bagi mereka yang sudah tua tidak bercerai, hanya saja saling diam tak bertegur sapa ataupun berbicara.
Urusan makan bagaimana?
Ya, tetap disediakan. Sebagai contoh, kemarin ketika saya belanja menjumpai seorang bapak yang membeli nasi jagung. Usut punya usut ternyata sang istri sudah tidak mengurusnya lagi, beliau makan beli sendiri.
Pembeli lain bertanya bagaimana dengan sang anak?
(Yang dimaksud adalah sikap sang anak menghadapi keadaan seperti itu).
Ternyata sang anak juga sama berkat didikan ibunya, masa bodoh dan tidak peduli dengan keadaan demikian.
Sungguh memprihatinkan, seorang anak yang seharusnya dapat mengingatkan ketika ada hal yang sekiranya salah justru malah diam dan mengabaikan keadaan sang bapak.
Sungguh memprihatinkam ketika masa senja harus sendirian, tanpa anak dan istri yang menemani.
Sang istri juga sama sekali tidak merasa bersalah, mengabaikan kewajibannya. Sepertinya surga pada suami tak lagi menjadi hal penting jika ego dan amarah sudah menguasai diri.
Cobak diwoco neh, ono seng janggal gak?
BalasHapusHehehe iyo seh, ada yh janggal. :D
BalasHapus