Kepada Hati yang Kutitipi Cinta

I
 Akan kuceritakan malam panjang
 yang singkat dalam batin
Seperti kisah dongeng,
 barangkali lelaki diciptakan
 untuk berjaga dan terjaga
 aku ingin menemani habisnya

 Ketika kita tidak di beranda sama
Ada yang dipisahkan
Ada yang ditinggalkan

 Cerita menjelang tidur tertinggal

 Sayang,
 bukankah terlalu sering terjaga semalaman?
Berkisah dan menafsiri

 sesekali teringat
Ujung kukumu yang kotor
Sepatumu yang lusuh
Rambutmu dengan satu dua helai memutih
Dan kemalasanmu menyisiri air mandi
Lalu tidurmu menjelang esok hari

 Kita berjalan tidak seperti yang lain
Karena kita dibesarkan di rumah
yang dianggap manusia asing

 II

 Baik,
 kulanjut tentang malam 
Meski netra memaksa memicing
Tapi, nyatanya kau terlalu keras kepala
 untuk tidur dini hari
aku tidak bisa terpejam
 dengan membiarkan kau masih terjaga

 Sesekali berpamitan
“Malaikat sudah turun, saatnya meminta” Katamu
 Setelahnya,
 waktu berlalu dengan habis oleh doa-doa
Kau kembali setelahnya.

 Melihatku terjaga
Tidurlah, katamu
 Bagaimana aku tidur?
jika kau masih lekat di penglihatan
 dan bergelayut di batin?
Setiap pejam wajahmu lahir
Setiap diam suara dalam batin berdesir

*  mengenang ramadan yang habis kemarin

Komentar

Postingan Populer