SAJAK UNTUK HELENA
malam berbincang
pada dua jiwa seorang dari kita,
membisu: dipisahkan jarak
aku mengenangkan rindu,
juga canda
keduanya pernah lahir di bawah pohon palma
memanggil lirih;
sebuah nama yang diulang-ulang:
helena... helena...
gadis bermata sipit berkuncir kuda
suara pinta manja masih terngiang
juga bau rambutmu tak mau hilang
pernah kau meminta,
na bacakan aku puisimu
”sepagi ini membaca puisi untuk apa?”
aku bertanya sebelum menyeduh kopi,
aku memerlukan puisi
setelah itu, puisi pagi lahir
sembari menatap mesra
aku membaca puisi untuknya
selepas itu pagi diantar secangkir kopi
serta satu kecupan di pipi
Bangkalan, November 2017
pada dua jiwa seorang dari kita,
membisu: dipisahkan jarak
aku mengenangkan rindu,
juga canda
keduanya pernah lahir di bawah pohon palma
memanggil lirih;
sebuah nama yang diulang-ulang:
helena... helena...
gadis bermata sipit berkuncir kuda
suara pinta manja masih terngiang
juga bau rambutmu tak mau hilang
pernah kau meminta,
na bacakan aku puisimu
”sepagi ini membaca puisi untuk apa?”
aku bertanya sebelum menyeduh kopi,
aku memerlukan puisi
setelah itu, puisi pagi lahir
sembari menatap mesra
aku membaca puisi untuknya
selepas itu pagi diantar secangkir kopi
serta satu kecupan di pipi
Bangkalan, November 2017
Komentar
Posting Komentar