Indera, Frekuensi Otak, dan Relaksasi Diri.

Ada yang tanya kenapa saya suka bakar dupa, bunga sedap malam (ini karena bunganya cukup tahan lama wanginya). Suka putar instrumen musik klasik Beethoven, Bach, Mozart, dll. Terus juga instrumen relaksasi yoga, meditasi India atau China, dan Tibeth.

Saya percaya otak manusia dapat merespon rangsang aroma dan suara sehingga gelombang otak (brainwave) dapat diaktifkan.
Seperti yang kita tahu, ada lima jenis gelombang otak seperti, gamma, beta, alpha, tetha, dan deltha. Kelima gelombang otak tersebut berkorelasi dengan kondisi mental yang berbeda.

Gelombang gamma, berada saat kondisi mental kita dengan kesadaran sangat penuh, misalnya ketika panik, ketakutan, dan keadaan genting lain. Sehingga gelombang ini cukup berbahaya bagi otak.

Gelombang beta, saat kita berada di frekuensi ini otak kiri sedang aktif untuk berpikir, problem solving, konsentrasi sehingga biasanya didominasi oleh logika. Frekuensi tinggi pada gelombang ini merangsang otak untuk mengeluarkan hormon kortisol yang mengakibatkan cemas, marah, dan khawatir.
Gangguan penyakit juga mudah menyerang manusia jika berada dalam frekuensi gelombang ini terlalu aktif.

Gelombang alpha, nah pada gelombang inilah korelasi antara aroma dan suara bisa menyelinap masuk. Sebab pada frekuensi ini otak manusia berada pada saat relaksasi dan  pemrograman alam bawah sadar manusia.
Endorfin dan serotonin yang dirangsang oleh aroma dan suara dapat menjadikan kita nyaman, tenang, dan bahagia. Gelombang alpha akan membuat imunitas meningkat dan mengatur kapasitas indra dan frekuensi detak jantung.

Gelombang tetha, gelombang ini adalah gelombang pikiran bawah sadar, sama dengan gelombang alpha. Sehingga meditasi, hipnosis, berada dalam frekuensi ini. Pancaran frekuensi ini menunjukkan seseorang sedang dalam kondisi mimpi. Dalam kondisi ini, pikiran bisa menjadi sangat kreatif dan inspiratif. Seseorang akan menjadi khusyuk, rileks, pikiran hening dan intuisi pun muncul.

Gelombang delta, terjadi pada saat kita tertidur lelap, tanpa mimpi. Fase delta ini adalah fase istirahat bagi tubuh dan pikiran. Proses penyembuhan diri, memperbaiki kerusakan jaringan, dan aktif memproduksi sel-sel baru saat Anda tertidur lelap. 

Nah dengan begitu, dengan membakar dupa, aromaterapi lain, atau menyalakan musik klasik visualisasi positif dalam diri pelan-pelan akan lahir, membangkitkan energi batiniah dalam diri. Hidung manusia tanpa disadari memiliki kemampuan untuk membedakan bermacam-macam aroma tanpa kita sadari dan mempengaruhi emosi kita.

Seperti yang kita tahu, alam bawah sadar manusia juga ikut mengontrol bagaimana keadaan emosi, sikap, dan pikiran kita.
Adanya pemberian sugesti dan rangsang positif impuls saraf akan aktif dan membentuk pola pikir dan emosi yang baik.

Dengan demikian, tidak ada salahnya mengambil alternatif dengan cara tersebut untuk mengaktifkan rasa tertentu, intuisi dalam diri kita, menghilangkan kepenatan setelah aktivitas sehari-hari, awal untuk menjalani kegiatan harian, relaksasi dan lainnya.
Saya sendiri suka dengan cara lain tersebut, di samping jalan utama layaknya manusia.
Problem dalam hidup tidak bisa dihindari dalam hidup,  kita harus mampu mengemas agar tidak terlalu menyakiti diri sendiri dan orang lain. Mencintai kehidupan, diri sendiri, dan semuanya.

Tidak ada unsur magis lain, hanya bagaimana saja kita mengolah dan mencerna semuanya menjadi lebih rasional.
Perihal hubungan dupa dengan hal magis itu beda cerita, ya dan selama ini saya tidak berkaitan dengan itu. Hanya untuk aromaterapi dan unsur alami saja.

Komentar

  1. Suka pembahasannya. Love it. Jadi tambah wawasan. Terima kasih, ya ....

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama-sama bang, semoga berkenan baca tulisan yg lain juga :)

      Hapus
  2. Bagaimana caranya merasakan gelombang sekala rikter?

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan Populer