Rupi Kaur dan Sisi Lain Hidup




Apa kesan pertama ketika melihat tampilan buku Milk and Honey, membaca judul buku, dan melihat sekilas ilustrasi yang menyertai isi puisi?

Jujur saja, ketika melihat sampul full color hitam dengan tulisan putih saya mendapatkan gambaran dan asumsi sekilas bahwa Rupi Kaur mencoba menyuguhkan kisah di balik puisi secara terus terang. Ya, jika hitam ya hitam pun sebaliknya. Juga perihal susu dan madu, saya menafsiri bahwa ada sebuah kedukaan, lara, yang entah mengiringi atau hadir sebelum kebahagiaan. Dua sisi kehidupan yang disandingkan sehingga memberi pelajaran dan hikmah setelahnya.

Menilai bentuk atau tipografi puisi dalam buku ini juga tidak rumit, puisi-puisi ditulis dengan untaian kata yang singkat dan penggunaan bahasa yang gamblang, baik edisi asli maupun bahasa Indonesia. Saya kira tidak banyak subtansi yang berbeda, meskipun pada edisi terjemahan tidak mudah memadupadankan istilah asing dalam bahasa Indonesia.

Menurut saya hal ini jika ditinjau dari segi kajian stilistika atau gaya bahasa, Rupi Kaur menggunakan gaya bahasa sederhana, lugas, sehingga pembaca merasa bahwa puisi ini membawa kisah yang dekat dengan kehidupan.
Dikaitkan dengan subtansi buku, stilistika dalam sebuah karya sastra dapat digunakan untuk melihat gaya bahasa sebagai suatu pembawa pesan, baik pesan keindahan ataupun makna. Pemaknaan tersebut dapat menghadirkan efek emotif, citraan, serta suasana tertentu bahkan dapat diketahui pula gaya bahasa (style), variasi bahasa secara tuturan maupun tulisan seseorang.

Rupi Kaur menyuguhkan fragmen kehidupan menjadi empat bagian: luka, cinta, kehancuran, dan hari baru.
Luka. Di sini penulis mencoba menyuguhkan kepingan masa lalu, kisah seorang anak yang menjadi korban pelecehan dari orang terdekat, keadaan trauma atas kenangan buruk masa lalu. Lalu berlanjut ke bagian the loving (cinta) perihal hubungan penuh kasih sayang seseorang baik dengan keluarga, pasangan, dan orang-orang sekitar. Pemaparan mulai dari perasaan saling mencintai, membenci, bahkan kehidupan seksual. Selanjutnya tentang Kehancuran, atas kisah yang sudah dan tidak menjadi baik hingga muncul The healing (penyembuhan, hari baru, kesadaran) sebuah usaha untuk pemulihan atas rasa sakit dan luka serta cinta yang pernah ada.

Beralih ke bagian ilustrasi, saya menilai ilustrasi yang digunakan selaras dengan puisi yang disuguhkan,  gambaran sketsa sederhana.
Rupi Kaur mencoba menerobos hal-hal tabu dalam budaya masyarakatnya (India), dia  secara gamblang mengungkapkan kisah yang bahkan berbau seksualitas beserta ilustrasi sederhana tadi.
Sebagai pembaca, saya merasa topik yang dikisahkan melalui puisi-puisi Rupi Kaur amat dekat dengan kehidupan sehari-hari sehingga perasaan mudah menyelami dan memahami. Jika ini membahas perihal duka lara, Rupi Kaur mengajari bangkit dan tidak cengeng menghadapi hidup. Jika tentang kebahagiaan maka bagaimana pula menggenggam namun tidak sakit ketika dilepaskan.

Dalam ranah sastra juga ini merupakan sebuah perkembangan, khususnya ranah puisi. Penciptaan puisi yang singkat, dengan bahasa lugas dan sederhana. Seperti yang kita lihat, munculnya puisi singkat, hanya beberapa kata atau kalimat saja kemudian diedit dengan gaya tulisan dan model dan latar belakang tertentu sehingga menarik  menjadi suatu hal yang cukup banyak kita jumpai saat ini.
.
.
Sebagai bahasa tambahan di luar isi buku, saya tertarik dengan suku Rupi Kaur.
Secara suku, Rupi Kaur merupakan seorang India suku Sikh. Suku Sikh menganut paham pantheistik atau percaya terhadap satu Tuhan. Ajaran kaum Sikh mengakui bahwa manusia memiliki derajat yang sama. Untuk mengenali kaum Sikh cukup mudah, jika lelaki dia memiliki nama belakang Singh dan Perempuan memiliki nama belakang Kaur. Secara tampilan biasanya lelaki Sikh memakai turban, berjenggot panjang, rambut panjang diikat bulat di dalam turban sebagai simbol kehormatan dan perempuan menggunakan kerudung dengan telinga sebelah yang dibiarkan terbuka. Secara fisik rupa juga mudah dikenali tapi saya sulit mendeskripsikannya di sini. 😁




Komentar

Postingan Populer