THE HUNGER STONES
Tagore menciptakan dunia kisah yang sulit dijangkau namun kita masih dapat mendapatkan pembelajaran jiwa yang luar biasa.
Penulis mengulik tiap sudut kejadian masyarakat India, kasta, pemujaan dewa, kematian, kebudayaan, bahkan perihal spiritual. Pada mulanya semuanya dirangkai seolah tidak ada kaitan, namun lama-lama pembaca diajak mampu membaca jalinan benang merah terkait kehidupan masyarakat India. Pria kelahiran Kolkata, India ini menulis kisah-kisah yang tampak sebagai gambaran kesedihan, pilu, luka kemudian diulas secara lugas dan jujur. Penggambaran visual dan metafora yang menarik, saya kira hal itu sebab latar belakangnya yang sejak usia 8 tahun mulai belajar sastra klasik India dan juga menulis puisi.
Dalam 13 cerpen, kisah-kisah dibalut dengan kesedihan, terkadang menggelikan dan absurd. Kisah para hantu perempuan membuat seseorang ketakutan , batu-batu lapar bahkan tentang kematian yang dinilai absurd karena antara yakin dan tidak, sebab tradisi menganggapnya telah mati dalam hidup.
Cerpen pertama dia menggambarkan spiritual yang mendalam. Hal lain yang lekat dengan masyarakat India adalah persoalan tentang pengkastaan, Tagore mengulas jenaka dalam cerita paduka yang mulia sang bayi. Pertentangan budaya tradisional dan barat juga turut dibahas, kehancuran, keteraturan dalam kisah kerajaan kartu.
Tagore adalah pembuat cerita supernatural psikoanalitik. Dalam dirinya jarang sekali kita menemukan kedatangan tiba-tiba aneh atau kera atau penampakan - lebih tepatnya dia menuliskan kisah-kisah tentang manusia yang terdistorsi ke dalam dirinya tentang dua ujung ekstrem - realitas dan jejak kaki ekstra terestrial. Kisahnya adalah kisah-kisah hantu tanpa hantu, yang lebih merupakan lanskap psikologis, yang memperoleh bentuk dan warna dari kondisi mental tokoh sentral. Dengan kata lain, penulis mengeksploitasi 'aliran kesadaran' untuk mengkomunikasikan drama keragu-raguan, keputusasaan, ketidakaktifan, atau kekosongan mental.
Dalam sejarah, Rabindranath Tagore juga menulis lagu kebangsaan India dan Bangladesh juga memberi gelar Mahatma yang berarti guru pada Gandhi.

Komentar
Posting Komentar