Bermain dengan kekasih
Membaca masa ketika kita belum menua.
Tentu saja, aku masih menunggumu datang di taman, membawa coklat, es krim, dan buku mewarna. Aku hanya menjelma jadi anak kecil di dekatmu, melupakan risau dan rumit masalah. Dunia dan orang dewasa begitu rumit. Aku mengalaminya ketika jauh dari kau.
Yang kuseka dalam tangis diam adalah perihal ketiadaan, bias, dan gamang. Tenangkan aku, dengan lembut tanpa amarah hingga hilang resah.
Saya selalu berdoa, bahwa mencintai bukan sebuah perkara yang keliru. Jikalau lalai, Saya memohon pada Tuhan agar saya sadar dan mampu memperbaiki.
Setelah lelap, kuseka peluhmu, kuusap dada dan kepala, kiranya doa-doa baik diizinkan Tuhan merasuk ke kalbu.
Komentar
Posting Komentar