Buat kekasih
Saya adalah perkara rumit, maukah kau mencintaiku dengan sederhana? Mengurai kerumitan dan melerainya satu persatu.
Saat ini, banyak yang menilai suatu hubungan berdasarkan untung-rugi, seberapa besar imbal baliknya. Tidak, mencintai itu bukan perihal kita menghitung untung dan rugi, melainkan bagaimana mengisi waktu kita, seberapa sulitnya menjadi sedikit bahkan lebih menenangkan. Berharga adalah ketika kita menjadi lebih memahami dan mengerti.
Perkara mencintai, saya bukan seorang pecinta yang baik, mungkin menganggapmu sebagai sumber kedamaian hati saya adalah berlebihan. Namun urusan hati lebih kita saling jujur, bukan?
Saya cukup keras kepala, tapi ketika perihal menenangkanmu saya tiba-tiba bisa melunak. Kedamaian adalah impian setiap orang, sesulit apapun jika batin kita damai, perlahan akan bisa teratasi. Apalagi dengan kemampuanmu yang tidak diragukan lagi. Seorang negoisator ulung, tapi kadang sedikit licik. Itu wajar, untuk seorang yang luas batin dan akalnya.
Kekasih, dunia ini sangat menyebalkan tapi dalam canda kita setidaknya dunia tidak begitu membosankan. Apalagi bermain teka-teki, ini sungguh mengasyikkan bukan?
Rindu selalu datang menjadi tamu yang tidak tahu diri, mengetuk dengan keras, setiap hari tanpa mau berpulang lagi.
Komentar
Posting Komentar