Sebuah Cerita
(I)
Aku mencintai pohon jati, yang tingginya menjulang, dan amarah yang gugur di kemarau. Yang tabah, atas kerontang tanah yang hanya disirami setetes air mata.
Pada tanah lapang, yang menjelma jadi kau. Lalu kutanami anak-anak rumput, biar kau rawat hingga ia jadi tabah, dibabat dan tumbuh lagi.
(II)
Sebelum kemarau panjang pamit, ia memberikan pesan, pada hutan-hutan yang dibakar.
Kemana anak-anak gajah, singa, harimau, monyet berlindung?
Sedang tanah yang baik menjadi sempit, hanya ditumbuhi padi, untuk petani yang sudah tua.
(III)
Sayang,
Kita akan menumbuhkan apa di pelataran rumah?
Sebelum hujan tiba, air menggenang dan kita beternak ikan.
Komentar
Posting Komentar