PERTAMA
Kita mengisahkan diri masing-masing kepada sepi kita sendiri, apakah ada yang bisa menyelami keheningan yang selama beberapa purnama menjadi penutup tabir hati?
Manusia, kita tidak pernah tahu, bagaimana manusia lain menempatkan perasaan ke dalam hatinya. Namun, satu yang pasti, kita memiliki batin yang bisa merasa, mata yang mengamati, dan akal yang mencerna.
Ketidakhadiran adalah sesuatu yang barangkali tidak alpa, melainkan tidak ada keinginan untuk ikut serta.
Aku telah banyak bermain, hingga seringkali lupa bahwa sebenarnya telah lama kutanggalkan buku dan catatan yang harus kubaca itu.
Lalu, keresahan demi keresahan datang. Apakah manusia hanya ingat ketika gundah melanda?
Aku lupa menanyakan, kepada mereka, apakah ini jalan yang mereka pilih dan inginkan?
Beberapa orang selalu saja mengiyakan untuk jalan beriringan, namun beberapa lain menolak dengan tegas.
Namun, sayangnya kadang aku terlalu pengecut untuk berkata 'tidak'.
Beberapa hal harus kuamati lagi, memilih pada hal-hal yang mendamaikan bukan suatu kejahatan.
Komentar
Posting Komentar